Opini: Membeli Kendaraan Kelas Premium; Untuk Akomodasi Transportasi Kita Satu-satunya atau Sekedar Peliharaan?

Selamat siang sobat Motoriskampus, lama tak bersua. Hampir separuh abad MasBoy vakum dari dunia blogger dikarenakan menderita mental block (istilah yang lazim digunakan di kalangan mahasiswa untuk menjelaskan kemalasan niat untuk menulis sesuatu akibat kesulitan mengerjakan skripsi), dikira cuma dalam menyelesaikan skripsi saja, tapi taunya turut menjalar juga kedalam aktivitas blogging :p Oke,  niat sudah terkumpul, semoga bisa aktif nge-blog lagi (skripsinya jangan lupa diselesein mas :p okelah kalo begitu 😀 )

Tema yang MasBoy angkat kali ini adalah seputar pemilihan kendaraan yang akan kita pakai, khususnya yang baru mau kita beli. Dalam kesempatan kali ini, kendaraan yang akan dibeli (ceritanya :p ) adalah kendaraan kelas mewah atau kelas premium, tidak hanya berlaku untuk motor tapi juga bisa untuk mobil. Silahkan analogikan sendiri dengan parameter yang akan dijelaskan.

Sebelum masuk ke isi penjelasan, tentu akan ada barometer pengukur dahulu, yakni apakah kendaraan tersebut akan digunakan sebagai kendaraan satu-satunya untuk kebutuhan sehari-hari, atau sekedar peliharaan? Dalam kasus ini kita bisa mengambil satu contoh kasus yakni “Dilema Banting Harga Motor KTM Duke 200/RC200 dari c.a 57 Jt jadi 31 JT an” (Sumber http://iwanbanaran.com/2016/08/13/bocoran-banderol-final-ktm-duke-rc200-brodhol-brengose-cakkkkk/ ). Berdasarkan informasi yang dihimpun, ini ga sekedar diskon, tapi sebagai harga perkenalan mengingat pabrikan Austria tersebut berniat buka pabrik perakitan di Indonesia, sehingga pajak motorpun bisa ditekan dan harga jual motor bisa dipotong habis2an (penjelasan fenomena ini menyusul yakk 😀 ). Sebetulnya ga cuma Duke 200/RC200 tapi juga yang Duke 250/RC250 yang ada di kisaran harga 43-48 jutaan dari harga c.a 63-70 jt an (CMIIW) , namun mengingat kisaran harganya juga masih lebih terjangkau yang Duke200/RC200 jadi kita pakai yang Duke 200/RC200 saja ya 😀

Oke, siapa yang ga tau KTM? Pabrikan ini adalah pemain yang namanya udah kesohor khususnya di dunia Enduro atau MXGP lewat varian motocross serta enduronya.Bicara tentang KTM Duke200/RC200, kedua motor ini pada dasarnya sama persis, mulai dari mesin sampai sasisnya, bedanya cuma kalo yang seri RC200 disetel untuk race, sementara Duke200 disetel naked streetfighter. Untuk fitur keduanya bisa dilihat di sumber tertera diatas (bukan males nulis, biar ga kepanjangan om 😮 ). Banderol harga keduanya bisa dibilang mendekati harga motor pabrikan Jepang yang notabene kelasnya dibawah mereka, secara dari kubikasi mesinpun berbeda 50cc lebih rendah dibanding duo KTM tadi, plus fitur2 lain yang bisa dibilang “GAK MURAH!!!!!” dan “MEVVAH!!!!! BIN BAKMI MEVVAH” dengan segudang keunggulan performa mesin duo KTM yang ga perlu diragukan lagi. Trus? Klo kita liat sekilas, fitur & keunggulan motor duo KTM ini bisa dikategorikan sebagai kendaraan kelas premium. Wihh, secara, duo motor dengan fitur MAHAL dan MEVVAH tadi aslinya ga sgitu loh harganya. Inget, turun hampir 20 jutaan borrr!!!! Dan sekarang ada di rentang harga motor pabrikan Jepang dengan fitur dan keunggulan yang sepadan sama harga jualnya. Bikin ngiler bukan??? JELASSS!!!! Tapi sebelum meminang duo motor MEVVAH dengan  harga yang fantastis tadi, tentu ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan matang. Berikut adalah poin2 pertimbangan sebelum membeli SI MEVVAH:

Biaya perawatan rutin dan Operasional Sehari-hari. Oke, kita semua pasti tahu bahwa apapun dengan kategori premium ini biasanya perawatannya muahallllll bak perawatan rutin diva superstar. Fungsinya apa? Tentu biar ketje maksimal lahhh, mulai dari penampilan sampai performa,semua harus dalam kondisi yahudd biar kita bisa nikmatin si Diva ini (maaf, motor agan sekalian, hehehe :p ) Aslinya sih semua motor juga pasti perlu perawatan, mau kelas reguler maupun kelas premium. Tapi kalo motor kelas reguler sih, kita masih diampuni sama si Doi untuk segala ketidakmampuan kita dalam membeli ataupun melakukan perawatan yang mahal bak diva superstar. Asal kita masih sanggup ganti oli (apapun merknya berapapun harganya asal jangan oli bekas apalagi minyak goreng) maupun sanggup ganti sperpar, biar kadang KaWe dikit, si Doi dijamin ngerti kok sama kesulitan kita bak sang Kekasih yang ngerti kita lagi bokek :p. Tapi akan beda ceritanya kalo si Doi adalah orang MAHAL dan MEVVAH. Bodo amat kita punya duit gapunya duit, pokoknya harus serba MEVVAH dan MAHAL perawatannya. Sebut saja dalam urusan perawatan rutin, si Doi pasti ga kompromi, harus MEVVAH dan MAHAL!!! Misal nih, untuk urusan perawatan rutin, biasanya biaya jasanya pun “agak” sedikit diatas harga rata2 perawatan motor reguler. Dan kalaupun ada part yang harus diganti, terkadang harganya “sangat bersahabat” sekali sodara. Sekali lagi, “sangat bersahabat”, sodara :p Minimal masalah oli mesin aja, motor premium ga sembarangan diisi oli loh, harus yang berkualitas terbaik demi daya tahan mesin dan performa motor itu sendiri. Misalkan kalo motor reguler, masi bisalah diisi oli mesin yang seliternya mulai dari 26 ribuan sampe yang harganya diatas seratus ribuan dan biasanya motor reguler cuma butuh oli mesin paling banyak sekitar seliter, ga lebih. Sementara motor Premium untuk oli mesinnya sendiri  harus yang sangat2 berkualitas bahkan dari rekomendasi pabrikannya sendiri. Misal untuk duo KTM diatas, keduanya direkomendasikan pake oli Motorex dengan tingkat kekentalan 10W-60 yang harga seliternya dibanderol 250 rebuan. Kalo ga ada harus cari dengan spek serupa yang harganya beti-beti. Butuhnya juga pasti seliter lebih dengan kemungkinan kadang kita harus beli 2 liter oli. Hmmm…

 Untuk urusan perutnya, kita tahu kalo isi perut kendaraan premium itu digerakkan oleh jantung yang nuntut kita untuk ngisi makan dengan oktan minimal 95 akibat dari tingginya rasio kompresi dalam mesin, sebagai contoh mesin duo KTM diatas kompresinya c.a 12.5, otomatis harus yang oktannya minimal 95 ato Pertamax Plus. Inget loh, minimal sekelas Pertamax Plus yang beroktan 95. Sekali lagi, barang premium itu tentu dirancang untuk memanjakan penggunanya bak Model Superstar jadi Pembantu Rumah Tangga kita, baik manjain dari segi kualitas berkendara sampai urusan performa. tapi sebagai konsekuensinya, kita juga harus balik manjain sang Diva tadi. Kalo ngga ya mogok dikitlah.

Layanan aftersales. Ini biasanya jadi permasalahan setiap pemain pasar premium, bisa dibilang layanan aftersales nya ga semudah dan sebanyak layanan aftersales pasar reguler. Sebagai perbandingan, layanan aftersales motor kelas reguler bisa ditemukan dimana2, dari pusat kota sampai pedesaan. Sementara layanan aftersales motor premium di kota besar aja bisa dihitung sama jari, terlebih yang tinggal di pinggiran kota, ga mungkin motor kelas premium diservis di bengkel biasa (Ps bengkel umum reguler, bukan bengkel umum khusus motor premium) karena bukan bermaksud menghina atau semacamnya, terkadang teknologi motor kelas premium selalu belum nyampe “ilmunya” ke bengkel umum motor reguler. jangankan bengkel umum, kadang bengkel resmi suatu Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) baik Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki dsb itu, belum tentu semuanya bisa nanganin motor premium dalam hal ini moge2 mereka, pasti bengkel2 tertentu. Jadi buat yang pengen minang motor premium tapi tinggalnya di tempat yang belum ada layanan aftersales nya, siap2 ya, harus rela pergi jauh bahkan ke kota yang ada layanan aftersales nya cuma untuk servis rutin atau mengklaim garansi.

Keamanan agan dan tunggangan agan sekalian. sebenernya, ini berlaku juga untuk barang2 reguler selama barang tersebut laris di pasaran dan punya harga jual kembali yang tinggi. Tapi mengingat motor premium adalah barang mewah, tak jarang menjadi incaran para beGALERs yang berniat merampas motor agan bahkan ga segan2 membahayakan nyawa agan. ga beGALERs doang sih, ada juga MALINg yang siap setiap saat kalo agan lagi lengah pas lagi parkir. Belum lagi mumet pikiran kalo harus ketempat yang rawan kehilangan ato sekedar lecet2 dikit, kan sakit hati 😮 Jadi, hati2 aja ya

– harga jual kembali. Kalo misalkan sobat sekalian berniat menjual motor premium sobat dengan alesan udah bosen atau butuh uang, ada hal yang perlu dipertimbangkan sobat sekalian. Pertama, harga jual kembali barang premium biasanya jatuh. Bukan tanpa alesan, karena pada dasarnya barang premium itu menyasar kalangan tertentu alias segmented, bisa jadi karena selera masing2 barang premium yang beda2, kemudahan aftersales barang bersangkutan sampai harga yang kurang menyentuh kalangan banyak karena terlampau mahal. Biasanya sih kalau jual barang premium itu nyasarnya ke pengguna, jangan ke showroom ato dealer kendaraan bekas, karena kendaraan sobat pasti bakal lebih jatoh lagi. Logika perdagangan sederhana, si penjual yang beli kendaraan kita pasti mau dapet keuntungan yang besar, makanya dia beli rendah kendaraan kita buat di naikin lagi harganya biar dapet untung. Kalo ke pengguna kan sama2 punya selera yang sama ditambah ngerti kelebihan kekurangan si barang premium tadi. Otomatis harga jualpun cenderung lebih stabil, gimana kondisi. Terlebih kalo barang premium sobat sekalian itu barang buat dipake harian, pasti uda dibilang kendaraan cape, belum lagi lecet penggunaan dan harga jualpun bisa dipastikan jatoh.

Sekedar Piaraan

Oke, mungkin kalo dipake harian gambarannya seperti itu, bisa ditambahin lagi sih,terbuka untuk masukan hehehee :p Nahh, kalo piaraan gimana nich???? Berarti uda ada minimal satu kendaraan lain yang biasa dipake buat harian tanpa kuatir apa2 kecuali HILANG ato JATOH (maksudnya, agannya yang kuatir jatoh, motornya sih sebodo amat mao sampe belah juga:v ). Kalo yang namanya piaraan, uda pasti disayang, tega nian kalo disemena-menain, mending buat MasBoy aja biar dirawat, heheee :p Sekarang poinnya apa aja nih kalo motor premium itu sekedar piaraan semata. Ini diaaa….

Sobat ga terlalu mikirin banget masalah biaya perawatan rutin maupun operasional sehari-harinya.  Jawabannya sederhana, karena jarang pakek. Otomatis ga harus selalu isi bensin mahal terus2an, periode servis pun bisa ditekan karena kendaraan ga terlalu cape bekerja jadi ya lebih murah aja :p

– Layanan Aftersales. Kita ga perlu pusing mikirin masalah ini, karena pada dasarnya motor piaraan itu cuma buat seneng2 aja, masalah servis rutin ataupun klaim garansi masih bisa ditunda karena ga menjadi kebutuhan primer kita sejauh motor kita jarang dipake. Tapi tetap, usahakan untuk selalu memastikan layanan aftersales suatu kendaraan itu terjamin, jangan sampe kalang kabut karena kita gatau tempat servis ataupun tempat untuk mengajukan klaim garansi

– Keamanan agan dan tunggangan agan sekalian. Kita semua tau lah, namanya kendaraan piaraan itu cuma sekedar dipake main2, seneng2 doang bareng temen2 sehobi. Biasanya sih, karena kita pergi ramean, motor kita cenderung lebih aman karena ada dikumpulan sesama barang premium lainnya. Tengok aja yang suka kopdar moge ato sejenisnya, jarang banget malah mungkin ga ada namanya kecurian disaat parkir bareng pas kopdaran. Dan yang pasti, namanya motor piaraan ga akan mungkin kita mau dibawa ke tempat yang rawan segalanya. Beda sama kendaraan satu2nya, mau ga mau kita harus ke tempat yang tingkat kerawanannya tinggi karena kalo kita ga kesitu, bisa jadi bulan ini, bulan depan ato seterusnya kita ga dapet makan (karena kerjanya di tempat yang rawan :p

– harga jual kembali. Nahhh, berhubung jarang dipake, biasanya harga jualnya masih cenderung stabil, ditambah kondisinya masih kinyis2. Tenang deh kalo dijual, harganya ga jatoh bangettt 😀

– Pajak bossss!!!!! Namanya barang piaraan, bisa jadi itu adalah kendaraan kesekian kita. Inget, sejauh kendaraan itu atas nama kita, akan dikenakan pajak progresif yang artinya akan ada penambahan nilai pajak kendaraan kita per tahunnya. Ingettt, punya barang MAHAL dan MEVVAH harus bisa BAYAR PAJAK, kalo ngga, MALU!!!!!

 

Sekian artikel pembuka MasBoy dari masa kevakuman. Semoga artikel ini berguna buat pengetahuan sobat sekalian dan membangkitkan niat menulis MasBoy lagi (khususnya SKRIPSI 😀 )

Utamakan selamat. Ngebutlah sesuai aturan yang berlaku.

MasBoy

 

 

Leave a comment