Surat Pembaca: Cocoknya pake oli apa yah?

Dalam kesempatan kali ini, MasBoy mau menjawab salah satu pertanyaan sobat MasBoy, Mas Loren, yang suka riding bareng MasBoy kalo lagi senggang, hehehe :mrgreen:

Berikut pertanyaannya.

Bro, motor gw ntar di buku service selanjutnya uda ga dapet oli gratisan lagi. Mending pake oli Honda aja ato pake oli luaran yak? Soalnya gw belum pernah pake oli mesin selain oli bawaan pabrikan dan ga tau rasa-rasanya enak ato ngga dari sebuah oli. Hahaha”

Oke Mas Loren, MasBoy coba jawab pertanyaannya ya 🙂 Sebagai informasi, motor Mas Loren ini Honda All New CB150 SF tahun 2016 Special Edition yang doi dapetin awal taun silam. All new Honda CB150 SF  kalau liat dari manual book nya, diharuskan menggunakan olie dengan tingkat kekentalan/viskositas sekitar 10W30 (mohon koreksi).

1475911789213[1].jpg

mas Loren yang pake baju kuning, keliatan CB nya yang special edition peleknya warna merah dan cat nya cat doff. Sampingnya mas GM2 Motovlog, hahahaa :mrgreen:

Dalam setiap buku manual yang MasBoy lihat termasuk buku manual Shiro, selalu ada anjuran menggunakan oli bawaan pabrik seperti Yamalube, Astra Honda Motor Oil, Kawasaki Genuine Oil supaya jaminan garansi tidak hangus. Alasan mereka menganjurkan hal demikian karena apabila terjadi kerusakan akibat cacat produksi atau kesalahan pabrik atau kerusakan diluar masa penggantian yang normal, kita masih bisa mengklaim garansi supaya kerusakan yang ada diperbaiki oleh pihak pabrikan lewat dealer resmi terdekat.

Mengapa demikian? Garansi berlaku apabila kita mengikuti semua anjuran pabrikan sehingga kerusakan yang ada semuanya murni karena kesalahan pabrikan, dengan kata lain, tidak ada unsur kesalahan dari tangan konsumen seperti menggunakan suku cadang non orisinal pabrikan dsb, tidak mematuhi anjuran pabrikan dsb. Dalam hal ini, penggunaan merk oli non rekomendasi pabrikan termasuk tindakan yang menggugurkan garansi. Dengan kata lain, klaim kerusakan di lain hari, baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan penggunaan oli non rekomendasi tidak akan dilayani oleh pihak pabrikan, artinya semua biaya kerusakan akan sepenuhnya ditanggungkan pada pemilik kendaraan, tidak lagi gratis. Nah, terus bagaimana nih, kalau ternyata pengen coba oli yang dirasa lebih enak lagi daripada oli rekomendasi pabrikan? 😮

Sebenarnya oli rekomendasi pabrikan itu sudah cukup buat kendaraan kita. Bukan berarti jelek, tapi setidaknya cukup untuk kendaraan kita. Selain itu, memang sudah dirancang peruntukannya untuk mesin motor kita. Kalau ganti merk oli lain otomatis garansi gugur kan? Jawabannya IYA, karena kita melakukan salah satu tindakan yang menggugurkan garansi seperti menggunakan oli non rekomendasi pabrikan. Terus kalau mau coba oli lain yang non rekomendasi bagaimana? Saya takut  garansi gugur apabila ada kerusakan di kemudian hari. 😮

Tenang aja sobat, sebenarnya kerusakan itu biasanya selain murni dari kesalahan pabrik dan memang faktor pemakaian dan usia tapi juga dari kesalahan perawatan dari pemilik itu sendiri bisa dari jarang melakukan servis berkala dan paling fatalnya, ganti oli harus nunggu mesin kerasa gak enak. Itu dijamin mesin sobat sekalian umurnya jauh lebih pendek daripada mereka yang rutin servis dan ganti oli. Asal sobat rajin servis dan ganti oli, dijamin motor gak akan rusak-rusak kok selain karena faktor usia yang seharusnya dan faktor lain misalnya kecelakaan. Soalnya Shiro selama ini sejak 10 bulan dipakai pertama dari beli udah gak pake oli rekomendasi pabrikan, Yamalube :p jadi sobat gak usah kuatir motornya jadi cepet rusak, gak akan kok kalo sekedar gak ngikutin saran anjuran pakai merk rekomendasi pabrikan 😀

Tapi satu hal sobat, merk yang nantinya digunakan haruslah memiliki kualitas yang minimal sesuai atau lebih tinggi tingkatannya dari oli standar. Paling mudah sih kita lihat dari harga saja. Ingat, harga menentukan segalanya termasuk kualitas. Bukan omong kosong sob, kualitas oli yang 20 rebuan aja tentu beda sama yang 200 rebu per liternya 🙂 Bisa dari ketahanan oli tersebut ketika digunakan sampai batas waktu tertentu hingga digunakan dalam kondisi ekstrim seperti  dalam kondisi macet parah dalam cuaca panas ekstrim hingga suhu dibawah titik beku dan digunakan dalam putaran tinggi dalam waktu yang lama. Ketahanan oli Yamalube 50 rebuan beda sama si Kerang Ultra yang 150 rebuan. Paling kerasa sih di ketahanan olinya, bisa dipake selama 3 bulan atau 2000 km dengan kondisi oli masih enak dipakai buat geber – geberan sampe :mrgreen:  Sementara Yamalube paling MasBoy ganti sebulan sekali atau 1000 km an, diatas itu uda ga enak. Itu pendapat dan pengalaman pribadi MasBoy. :mrgreen:

Selain itu, apalagi yang harus diperhatikan? Pertama adalah tingkat kekentalan yang direkomendasikan, bisa berdasarkan  Bagaimana kita tahu kekentalan oli yang disarankan. Bisa dilihat dari buku manual kendaraan sobat, biasanya ditandai dengan indeks angka seperti 10W40, 20W40 dan sebagainya.

Maksudnya apa? apabila tertera 10W40 berarti suhu toleransi minimal terendah ditandai dengan huruf W artinya Winter) sekitar 10 derajat. Artinya suhu terdingin atau tahan beku oli tersebut yakni sekitar 10 derajat celsius., dibawah itu pasti oli sobat membeku. Lalu ada pula angka 20, 30, 40 dst. Maksudnya adalah apabila sudah mencapai suhu didih oli, kekentalan oli tersebut nilainya yakni angka tersebut. Semakin rendah nilai oli tersebut maka akan semakin encer, begitu juga sebaliknya (mohon koreksi kalau ada salah). Untuk teknisnya sih, bisa sobat lihat di internet, MasBoy hanya memberi gambaran umum saja.Kedua, kadang ada rekomendasi sesuai kondisi tempat kita tinggal. Kalau kekentalan encer biasanya disarankan untuk yang tinggal di cuaca dingin yang mendekati titik beku. Maka digunakanlah oli encer. Kelebihan dari oli encer ini adalah membuat tarikan mesin lebih ringan karena beban mesin lebih ringan daripada menggunakan oli kental, sesuai dengan prinsip fluida dalam fisika. Semakin renggang kerapatan fluida maka ia akan mudah berpindah tempat, begitu juga sebaliknya, semakin rapat ya semakin sulit bergerak. Ibarat kalo orang lebih mudah jalan di air bersih daripada di genangan lumpur. Seperti itu. Kelemahan dari oli encer adalah sifatnya yang kadang mudah menguap akibat panas mesin dan lingkungan sekitar. Makanya oli encer ini lebih disarankan digunakan di iklim yang dingin seperti pegunungan. Sementara oli kental biasanya lebih tahan menguap daripada oli encer. Tapi ya kekurangannya tarikan motor sobat jadi sedikit lebih berat. Tapi untuk kondisi masa kini yang sudah serba canggih, tentu pabrikan sudah memikirkan kesana tentang oli yang cocok digunakan di motor sobat sesuai situasi kondisi berkendara sehari-hari. 😀

Nah, kembali lagi, oli yang cocok untuk All New Honda CB150 SF 2016 apa nih kalau mengikuti rekomendasi pabrikan yakni dengan viskositas 10W30 selain pakai bawaan pabrik? Cekidot :mrgreen:

 

 

Untuk urusan harga, oli-oli tersebut dibanderol antara 140 ribu-250 ribu (LiquiMoly kalo gak salah segituan) per liternya. Kebetulan oli-oli tersebut agak susah ditemui di beberapa toko otomotif dan variasi. Mencarinya haruslah ke bengkel yang biasa menangani modifikasi mesin tapi harus yang cukup besar ya, atau cari ke bengkel yang biasa nanganin moge, kalo gak moge yah minimal sering dipake nongkrong sama motor 250 cc an lah, dijamin ada kok 😀 Atau bisa juga cari ke toko oli pusatnya lah, maksudnya yang memang fokus dagang oli. Biasanya suka ada. Kayak Advance Ultra nya Shiro atau Walang juga dapetnya di toko yang dagangin oli, dilain itu suka ga ada, heheheee.

Sekian dulu artikel surat pembaca perdana. Semoga bermanfaat bagi sobat sekalian.

Sekian.

Kenalilah Petualanganmu

MasBoy

2 thoughts on “Surat Pembaca: Cocoknya pake oli apa yah?

Leave a comment